Marco Polo
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marco Polo | |
---|---|
Potret Marco Polo[Note 1] |
|
Lahir | c. 1254 diduga di Venesia, Italia |
Meninggal | 9 Januari 1324 (umur 69) Venesia, Republik Venesia |
Tempat peristirahatan | Gereja San Lorenzo 45,2613°LU 12,2043°BT |
Pekerjaan | Saudagar, penjelajah |
Dikenal karena | Perjalanan Marco Polo |
Pasangan | Donata Badoer |
Anak | Fantina, Bellela, dan Moretta |
Orang tua | Ibu: Tidak diketahui Ayah: Niccolò Polo |
Ia terkenal karena kisah-kisahnya sangat menarik dan aneh bagi bangsa Eropa. Pada masa itu, bangsa Barat tidak mengenal dunia Timur. Sebagian cendekiawan berpendapat bahwa Marco Polo memang pergi ke Cina, tetapi tidak mengunjungi semua tempat yang digambarkan dalam bukunya (misalnya Xanadu).
Salah satu kisah Marco Polo yang menarik untuk bangsa Indonesia adalah cerita tentang unicorn atau kuda bertanduk satu yang menurutnya dijumpainya di pulau Sumatra. Tetapi, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa yang ditemukan Marco Polo itu bukanlah unicorn melainkan badak Sumatra. Ia meninggal pada 1324, dan dimakamkan di San Lorenzo.
Marco Polo dan Indonesia
Beberapa nama tempat di Indonesia yang disebutkan dalam buku perjalanan Marco Polo, antara lain:- Pulau Jawa Besar (pulau Jawa); diperkirakan sangat luas karena pantai selatannya tidak sempat dikunjungi oleh Marco Polo. Juga diceritakan mengenai ekspedisi penyerangan Kubilai Khan ke Jawa dan kegagalannya.
- Pulau-pulau Sondur dan Condur (belum jelas); diperkirakan merupakan pulau-pulau kecil di Laut Cina Selatan yang pernah digunakan sebagai patokan pelayaran.
- Pulau Pentam (pulau Bintan); disebutkan mengenai letak pulau ini dari selat Singapura
- Kota Malaiur (Melayu, atau Palembang?); diceritakan pula tentang raja-raja Melayu, diantaranya adalah Paramasura.
- Pulau Jawa Kecil (pulau Sumatra?); diperkirakan sebutan untuk Sumatra, karena ciri-ciri komoditas dan hewan (gajah, badak, elang hitam) yang disebutkannya.
- Kerajaan-kerajaan Ferlec (Perlak) dan Basman (Peusangan [1] -di daerah Bireuen sekarang-); diceritakan tentang beberapa kerajaan bertetangga dan keberadaan suku Battas (Batak) di pedalaman.
- Kerajaan-kerajaan Samara (Samudra) dan Dagroian (Pidie .[2]); disebutkan mengenai pohon kelapa (palem Melayu) dan legenda kanibalisme famili yang meninggal.
- Kerajaan-kerajaan Lambri (Lamuri) dan Fansur (Barus); disebutkan mengenai legenda manusia berbulu dan berekor (orangutan?), kapur barus, dan sagu kelapa.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar