Kerak bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 oC. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 oC setiap km, namun gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan Bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak Bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan asteroid, yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya tata surya. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di Narryer Gneiss Terrane di Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode orogeny intensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia, Pangaea, dan Gondwana.
Struktur Lapisan Kulit Bumi (Lithosfer) & Bentuk Muka Bumi
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal
dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan
lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud
batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari,
namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan
sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau
daratan lebih tebal dari di bawah samudra. Bumi tersusun atas beberapa lapisan
yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat
yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari
barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife
tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan
bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas
lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada
lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di
daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
-Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari
batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya.
Kerak ini yang merupakan benua.
-Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari
endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik
dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit
bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa
Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar
dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan
mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di
permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di
daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan
membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi
selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas,
hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut
tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran
batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan
sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut
batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian
berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam
(contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk
mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium
dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran
hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen
kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu
giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut
contohnya batu gamping dan koral.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah
bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa
menjadi kuarsit.
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di
bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan
tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer
bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian
bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita
selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan
diatropisme. Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan
karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri. Pengaruh dari
dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka
bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut endogen.
Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen
bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga
endogen. Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan
tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Tenaga eksogen antara lain
meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
1. Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya
magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan
cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di
dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit
bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme
dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan
intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi
disebut ekstrusi magma.
1.1 Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara
lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma
menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan
batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan
bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang
menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan
kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
1.2 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga
keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan
Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di
bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada
kulit bumi, berbentuk Kerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah
lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada
permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar