Label

Minggu, 21 April 2013

Badai Matahari

NASA Temukan Bintik Matahari 'Monster', Badai Akan Terjang Bumi?

oleh Elin Yunita Kristanti
Posted: 21/02/2013 11:24
NASA Temukan Bintik Matahari 'Monster', Badai Akan Terjang Bumi?
Liputan6.com, Maryland : Matahari saat ini sedang aktif-aktifnya. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan bintik matahari raksasa di permukaan Sang Surya. Saking besarnya, ia bisa menelan enam Bumi sekaligus. Juga bisa memicu jilatan matahari (solar flare) minggu ini.

Bintik raksasa tersebut ditangkap Solar Dynamics Observatory (SDO) milik NASA, dalam 48 jam, 19 sampai 20 Februari 2013, ukurannya membengkak jadi amat besar. SDO adalah pesawat luar angkasa yang terus mengamati aktivitas Matahari.

"Ukurannya membengkak menjadi enam kali diameter Bumi secara keseluruhan. Namun sulit untuk menentukan berapa pastinya, sebab bintik tersebut berada di permukaan bola, bukan piringan datar," demikian disampaikan juru bicara NASA, Karen Fox, dari Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Maryland, seperti dimuat situs sains SPACE.com (20/2/2013).

Wilayah bintik matahari (sunspot) itu sebenarnya adalah kumpulan dari noda gelap di permukaan matahari yang ukurannya berkembang pesat selama dua hari terakhir. Bintik matahari terbentuk dari pergeseran medan magnet di permukaan matahari, dan suhunya lebih dingin daripada materi sekitarnya.

Menurut Fox, sejumlah medan magnet kuat di sekitar wilayah bintik matahari menunjuk ke arah yang berlawanan, membuatnya siap bagi terjadinya aktivitas matahari.

"Ini adalah konfigurasi yang cukup stabil. Para ilmuwan tahu hal itu bisa menyebabkan erupsi radiasi pada matahari yang disebut jilatan api matahari," jelas Fox.

Saat ini Matahari berada di fase aktif, siklus cuaca matahari 11 tahunan. Puncak aktivitas Sang Surya akan terjadi suatu hari di tahun ini. Siklus cuaca matahari tahun ini disebut Solar Cycle 24.

Erupsi atau yang dikenal sebagai letupan matahari juga bisa mengirimkan miliaran ton material matahari ke bumi. Atau ejeksi massa korona (coronal mass ejection).

Dikhawatirkan, ini akan memicu fenomena "badai matahari" yang diperkirakan bisa membuat listrik mati dan hilangnya jaringan komunikasi secara meluas.

Kerja peralatan elektronik juga terancam terganggu, alat navigasi, dan satelit utama buatan manusia berhenti beroperasi. Hingga kini ilmuwan belum bisa memastikan kapan itu terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar