Label

Minggu, 21 April 2013

Bersama Google Doodle Kita Rayakan Hari Bumi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Google turut merayakan Hari Bumi 2013 dengan menghadirkan animasi menarik pada tampilan halaman depan mesin pencarinya.
Hari ini, 22 April 2013, lebih dari satu miliar penduduk Bumi berpartisipasi dalam Hari Bumi 2013. Berbagai bangsa dan latar belakang akan menyuarakan aspirasi dan aksi mereka tentang masa depan planet ini.
Tak ketinggalan Google melalui desain kreatif Google Doodle yang menghadirkan animasi menarik. Animasi tersebut menampilkan suasana alam di pagi dan malam hari, di saat terik dan hujan, dalam sebuah gambar yang tersusun dari huruf yang membentuk kata 'Google'.
Hari Bumi atau Earth Day adalah hari pengamatan tentang Bumi yang dicanangkan setiap tahun pada 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini, yaitu Bumi.
Nama dan konsep Hari Bumi dipelopori oleh John McConnell pada tahun 1969 di konfrensi UNESCO di San Francisco, AS. Hari Bumi pertama kali diamati pada 21 Maret 1970, tepat pada hari pertama musim semi di belahan Bumi utara. Tanggal tersebut kemudian disetujui dan ditandatangani Sekretaris Jenderal PBB saat itu, U Thant.
Selanjutnya, mengenai Hari Bumi secara terpisah dimotori Senator AS, Gaylord Nelson pada 22 April 1970. Peringatan ini dimaksudkan sebagai alat untuk mempromosikan agenda lingkungan setelah menyaksikan tumpahan minyak besar di lepas pantai California, AS, pada tahun sebelumnya.
Ketika itu, Hari Bumi hanya difokuskan di AS melalui sebuah organisasi yang didirikan oleh Denis Hayes, yang menjadi koordinator nasional pada 1970. Peringatan ini kemudian menjadi peristiwa internasional pada 1990 dan diselenggarakan di 141 negara.
Saat ini, Hari Bumi dikoordinasikan secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network) dan dirayakan di lebih dari 175 negara. Pada 2009, PBB menetapkan tanggal 22 April sebagai Hari Bumi Internasional.
Google doodle hari ini memperingati Hari Bumi 2013. Setiap tanggal 22 April, kita memperingati Hari Bumi. Sudah saatnya umat manusia melakukan tindakan nyata demi menyelamatkan planet ini. Menjamin sehari lebih banyak untuk generasi masa depan.
Berawal dari ide tak terpakai John McConell 43 tahun lalu, dari waktu ke waktu, kepedulian kita untuk menghargai ‘ibu’ sekaligus ‘rumah’ bernama bumi ini terus tumbuh. Awalnya, perayaan Hari Bumi hendak diadakan tepat pada hari pertama musim semi 1970 yang jatuh pada 21 Maret. Sebelum akhirnya, gagasan Gaylord Nelson untuk menggelar Hari Bumi pada 22 April tiap tahunnya, lebih bergaung hingga kini.
Disadari atau tidak, sebenarnya seiring dengan kemajuan teknologi, manusia semakin jauh dari alam. Semakin mengasingkan diri, dan semakin angkuh pula. Nenek moyang di masa lampau, dengan keterbatasan pengetahuan, memandang alam sebagai sesuatu yang melampaui segalanya. Ritual mengundang hujan, mempersembahkan hasil bumi, melarung sesaji, adalah bentuk penghargaan mereka terhadap alam. Upaya untuk menciptakan harmoni.
Namun, kala teknologi membuktikan alam bisa ditaklukkan, kita pun berjarak. Seperti tidak mengenal tempat yang dihuni. Menghitung pergerakan bintang di langit, hanya dinikmati orang-orang tertentu yang berminat.

Dan perubahan iklim bumi menuju sesuatu yang menakutkan, tak berhenti terjadi. Kita mungkin tidak terlalu peduli dengan beruang kutub yang berjuang hidup di Arktik. Orang utan yang semakin terdesak oleh kebakaran hutan dan ekspansi manusia. Atau Ikan Paus yang kehilangan plankton di Atlantik Utara yang makin menghangat dari waktu ke waktu.
Mungkin pula kita masih bergeming kala mengetahui, di Maladewa, orang mulai ketakutan apakah mereka tak akan tersapu oleh permukaan laut yang terus menaik. Negara sebesar Amerika Serikat tak berdaya menghadapi badai super. Atau, keluarga kecil di Bangladesh yang tak bisa mencari air bersih karena seringnya banjir dan badai.
22 April 2013 adalah momentum. Pemerintah negara mana pun di seluruh dunia, siapa pun yang tinggal di planet ini, siapa pun yang masih ingin menyaksikan masa depan yang lebih baik, bisa duduk bersama. Mencari solusi untuk bumi. Percayalah, kita yang jauh-jauh lebih membutuhkan bumi daripada kebutuhan bumi terhadap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar